Aksi September Ceria di Tengah Wabah
![]() |
DONOR DARAH: Rama Didik SJ (tengah) bersama umat lain mendonorkan darah bagi sesama. (Foto: dok.) |
BANYAK orang menyebut bulan September dengan istilah ‘September Ceria’. Hal itu disemangatkan entah karena Judul sebuah lagu atau terkandung harapan akan situasi yang lebih baik. Di masa pandemi ini, ada orang yang menganggap bulan September (tidak) Ceria karena jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Banyak anggota tim medis dan keluarga lainnya berguguran karena perjuangan mengatasi penularan virus corona.
Di tengah
situasi sendu karena pandemi, umat Katolik Gereja Santa Theresia Paroki
Bongsari Semarang terus berusaha membangkitkan semangat dan mengobarkan harapan
untuk terus menjalani hidup. Sejak awal bulan September, Gereja Santa Theresia
menyediakan fasilitas wifi gratis
untuk belajar. Tempat belajar disediakan dengan
memperhatikan standar protokol kesehatan dan diberi petugas pengawas.
Syukur kepada
Allah, akhirnya pemerintah mendistribusikan pulsa gratis untuk pelajar, mahasiswa
dan guru sehingga masyarakat dapat belajar di rumah. Meski demikian fasilitas wifi gratis untuk pendidikan tetap
disediakan Gereja untuk mengantisipasi sewaktu-waktu dibutuhkan oleh masyarakat
yang kurang mampu. Selain menyediakan fasilitas wifi gratis, Gereja Santa Theresia juga berbagi berkat dengan
menyediakan makan siang gratis bagi warga sekitar Gereja dan pengguna jalan. Tidak
kurang 200 paket makan siang disalurkan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Selanjutnya, aksi
sosial September Ceria Gereja Santa Theresia diwujudkan dengan mengadakan donor
darah. Di tengah Pandemi ini, persediaan darah di PMI menurun drastis karena
masih banyak masyarakat yang takut. Selama pandemi, Gereja Santa Theresia
Bongsari telah mengadakan dua kali donor yaitu Juni dan September 2020. Semoga
dengan donor darah ini, masyarakat yang membutuhkannya dapat terbantu. Perhatian
untuk tim medis diwujudkan dengan mengirimkan paket vitamin dan roti ke
sejumlah Puskesmas. Pengiriman sudah dilakukan dua kali yaitu bulan April dan
September 2020. Paket tersebut dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan dan
dukungan pada tim medis yang telah berjuang menangani para pasien.
Distribusikan 367 Paket
Perhatian
terhadap mereka yang terdampak Covid-19 terus dilakukan. Pada akhir bulan
September, tim pelayanan masyarakat Paroki Bongsari mendistribusikan 367 paket
bantuan kebutuhan pokok. Iwan Wahyudi sebagai ketua tim posko peduli sesama
mengungkapkan, "Kami terkesan dengan kepedulian banyak pihak yang telah
berkenan mendukung aksi sosial ini. Padahal Covid-19 berdampak pada semua level
masyarakat. Tapi toh banyak pribadi yang masih bersedia memperhatikan dan
membantu sesamanya. Semoga Tuhan yang mahabaik menganugerahkan rahmat dan rezekinya
bagi kita semua."
Sementara itu,
kepala paroki Rama Eduardus Didik SJ menjelaskan, "Posko Peduli Sesama merupakan aksi tanggap darurat bagi umat
paroki dan masyarakat. Kami masih merancangnya hingga bulan September. Selanjutnya,
aksi sosial akan disinergikan dengan program kerja Gereja. Tentunya kami masih
menantikan bantuan untuk aksi sosial ini. Kami berharap situasi segera cepat
pulih dan virus corona segera sirna dari kehidupan kita. Kita masih membutuhkan
kerjasama dengan semua pihak untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Kiranya
hal ini menjadi perhatian bersama karena di negara kita masyarakat yang
terpapar positif corona belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Kita masih
harus bekerja keras dan lebih disiplin serta tegas untuk mematuhi penerapan
protokol kesehatan." # Elwin
Tidak ada komentar