Bersama Lintas Agama, Komisi HAK KAS Tolak Tindak Intoleransi
![]() |
PERNYATAAN
SIKAP: Rama Didik SJ
(kiri) bersama FKUB Jateng dan aktivis lintas agama menyatakan sikap terhadap
tindak kekerasan dan intoleransi. (Foto: dok.)
MEWAKILI Keuskupan Agung Semarang, Rama Eduardus Didik Chahyono SJ sebagai ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang menghadiri deklarasi anti tindak kekerasan dan intoleransi. Deklarasi diselenggarakan di Gedung Kesbangpol Jawa Tengah Jalan Ahmad Yani No 160 Semarang, Rabu (12/8).
Dalam kesempatan itu secara khusus, Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) Jawa Tengah dan aktivis lintas agama mengeluarkan sikap tegas terkait
kasus pengeroyokan dan intoleran pada peristiwa doa midodareni di Surakarta yang terjadi Sabtu (8/8).
KH Taslim Sahlan selaku ketua FKUB Jawa Tengah mengatakan Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang dikenal karena keragamannya, baik itu suku,
adat-istiadat, agama, maupun kepercayaan. Bangsa Indonesia dikenal dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
“Akan tetapi, hal ini dinodai oleh sekelompok orang yang
mengatasnamakan agama menyerang bahkan melukai sesama anak bangsa di Surakarta
pada hari Sabtu malam,” ujar Taslim.
Tegasnya lagi, “Apalagi sebentar lagi kita akan memperingati Hari
Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia. Oleh karena itu, demi merajut toleransi
dan tenun kebhinekaan yang berusaha dikoyak oleh segelintir oknum yang
menciderai rasa kemanusiaan, kami perwakilan dari beberapa organisasi, lembaga,
serta komunitas lintas agama dan kepercayaan menyatakan sikap atas peristiwa
tersebut.”
Pada kesempatan terpisah Rama Didik SJ menyatakan Indonesia
kembali terluka dengan masih adanya sekelompok masyarakat yang gemar melakukan
tindak kekerasan. Mau sampai kapan dan dengan cara apalagi, kelompok masyarakat
di negara ini menjauhi sikap kekerasan dan intoleransi. Padahal, pandemi covid-19
telah mengajari kita untuk saling peduli dan bekerja sama membantu seluruh
komponen bangsa ini yang sedang berkesusahan.
“Oleh karenanya, kami sangat menyayangkan dengan peristiwa
penyerangan peserta doa midodareni
tersebut. Kami berharap aparat negara dapat menegakkan hukum secara tegas dan masyarakat
dapat bekerja sama mewujudkan Indonesia yang lebih baik tanpa diwarnai
kekerasan,” tandas ketua HAK KAS ini. # Elwin
Tidak ada komentar