Tebat ke-34: Mudah Bertemu dengan Tuhan
BERTEMPAT di aula
Gua Maria Kerep Ambarawa, Temu Kebatinan (Tebat) XXXIV (ke-34) dilaksanakan
pada Sabtu-Minggu (27-28/7). Hadir 189 peserta dari empat kevikepan
(Semarang, Yogyakarta, Kedu dan Surakarta) di Keuskupan Agung Semarang
(KAS). Temu kebatinan ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Rama Fl
Harto Subono Pr, Rama Aloys Budi Purnomo Pr, dan Rama Eduardus Didik Chahyono
SJ. Tema kali ini ‘Hidup dalam batin menguatkan semangat berbagai pelayanan’.
![]() |
ANTUSIAS: Ratusan peserta Tebat ke-34 tampak antusias mengikuti paparan
narasumber tebat. (Foto: Triyas)
Dalam
kegiatan ini ketua Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) KAS Rama Didik SJ mengatakan,
tema pertemuan tebat kali ini mau menunjukkan bagaimana olah dan olah rohani
yang berakar kepada Kristus dirasakan daya kekuatannya menggerakkan keinginan
luhur para pandemen kebatinan untuk terlibat dalam karya keselamatan Allah.
“Karenanya
kita pantas bersyukur memiliki umat yang bersemangat dalam menghayati iman Katolik.
Komunitas kebatinan Katolik merupakan orang-orang Katolik yang memiliki
kepekaan batin dan keikhlasan untuk selalu berakar kepada Kristus. Melalui
kepekaan batin yang dianugerahkan Tuhan dan olah rohani yang mendalam,
orang-orang Katolik dalam komunitas kebatinan mengekspresikan dan
mewujudnyatakan imannya pada Tuhan, sesama dan alam semesta,” ucap Rama Didik
SJ.
Salah
satu peserta Andreas Daris Yunianto dari Paroki San Inigo Dirjodipuran
Surakarta mengatakan bahwa tebat kali ini merupakan ke-9 yang diikutinya. Meski
awalnya tidak punya kesan namun sejalan perjalanan waktu merasakan semakin
dekat dan peka dengan Allah. Sementara Lourentius Heru Purwanto mengatakan
bahwa tebat sebagai bentuk upaya mengasah intuisi. Dan tidak terasa sudah
bergabung selama 8 tahun. # FX Triyas
Hadi Prihantoro
Tidak ada komentar