Gereja BSB Menjadi Paroki Mandiri
DEWAN PAROKI: Dewan Paroki BSB periode 2019-2022
bersama Mgr Rubiyatmoko dan
Rama E Didik SJ. (Foto: Elwin)
SETELAH penantian panjang, akhirnya Gereja St Petrus Krisologus BSB (Bukit
Semarang Baru) Semarang diresmikan menjadi Paroki Mandiri oleh Mgr Robertus
Rubiyatmoko, Selasa, 30 Juli 2019. Peresmian ditandai dengan serah terima pelayanan
(sertipel) dan sekaligus pemotongan tumpeng dalam perayaan konselebrasi Ekaristi
yang dipimpin oleh Mgr Robertus Rubiyatmoko.Rama E Didik SJ. (Foto: Elwin)
Sertipel dilakukan oleh
Vikep Semarang Rama Antonius Budi Wihandono Pr kepada kepala Paroki Bongsari
(paroki induk sebelumnya) Rama Eduardus Didik Cahyono SJ dan kepada kepala
Paroki BSB Rama Yakobus Sudarmadi Pr yang disaksikan oleh Bapa Uskup, seribuan
umat yang hadir.
Sesaat sebelum
peresmian, dibacakan acara timbang-terima dari sertipel oleh sekretaris
keuskupan Rama Andreas Adi Tri Kurniawan MSF.
Dalam homili, Mgr
Rubiyatmoko mengajak umat paroki BSB untuk mempunyai rasa memiliki (handarbeni) atas Gereja, sehingga
kehadiran Gereja bisa dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat sekitar.
“Kehadiran Gereja BSB
harus memiliki 2 gerak, yaitu gerak ke dalam dimana Kristus menjadi pusatnya. Dan
kedua, adalah gerak keluar, kepada masyarakat. Kehadiran Gereja BSB hanya
dirasakan oleh masyarakat sekitar,” tandas Mgr Ruby.
HOMILI: Bapa Uskup berbincang dengan seorang anak
ketika homili tentang Paroki Mandiri.
Dalam kesempatan itu lantik pula pastor paroki dan dewan paroki BSB untuk masa jabatan 2019-2022. Rama Yakobus Sudarmadi Pr diangkat menjadi pastor kepala (sebelumnya Vikaris Parokial Bongsari), sedangkan Rama Bernardus Hari Susanto Joyosasmito Pr sebagai Vikaris Parokial BSB (sebelumnya Pastor TNI AU, Pastoran Halim, Keuskupan Agung Jakarta).
Dalam Surat Keputusan Uskup Keuskupan Agung Semarang disebutkan bahwa
batas Paroki BSB meliputi sebagai berikut. Sebelah Utara: Jl. Suratmo-Jl.
Prambanan dan Perum BPI. Sebelah Selatan: Kabupaten Semarang; sebelah Barat: Kecamatan Sukorejo-Kendal; dan
sebelah Timur: sungai Klampisan-Kawasan Industri Candi.
Atau secara gerejani, sebelah Utara, berbatasan dengan Paroki Krapyak
dan Paroki Kendal. Selatan: Paroki Bongsari dan Paroki Ungaran. Selatan: Paroki
Ungaran, Paroki Ambarawa, dan Paroki Parakan. Sedangkan Barat: Paroki Sukorejo
dan Paroki Parakan.
Dalam tata penggembalaan, Gereja St Petrus Krisologus BSB memiliki 5
Wilayah, yaitu Boja, Kedungpane, Mijen, dan Ngaliyan (ada 2 wilayah). Dan
terdiri atas 29 lingkungan dengan 1.071 KK atau 3.610 jiwa.
Nama pelindung ‘St Petrus Krisologus’ diambil dari nama baptis Rama
Petrus Krisologus Soetopanitro SJ, imam yang pertama kali menabur benih iman di
kawasan BSB. Pada kesempatan itu dilakukan pula penandatangan prasasti oleh Mgr
Rubiyatmoko. # Elwin
PRASASTI: Prasasti peresmian Gereja BSB sebagai Paroki
Mandiri.
Tidak ada komentar