Umat Bongsari Peringati Hari Orang Sakit Sedunia
Umat Bongsari Peringati Hari Orang Sakit
Sedunia
PAROKI BONGSARI
–
Hari Orang Sakit Sedunia ke-27 diperingati
oleh umat Paroki St Theresia Lisieaux Bongsari, Sabtu (9/2) di gedung gereja.
Misa Hari Orang Sakit Sedunia ini dipimpin oleh Rama Yakobus Sudarmadi Pr dari
Stasi BSB serta Rama Antonius Melkyor Pando SJ dari Paroki Bongsari.
Hadir sekitar 180 umat, terdiri dari
umat lansia (Lanjut Usia) termasuk para suster sepuh dan juga anak-anak, satu diantaranya Lidwina Nathania Gunawan
penderita kelainan jantung bawaan.
Dalam homili, Rama Sudarmadi
menceritakan kisah tentang patung Yesus tanpa tangan. Rama Sudarmadi
berharap, dalam rangka Hari Orang Sakit Sedunia, umat Katolik pada khususnya,
diketuk pintu hatinya untuk mau menjadi perpanjangan tangan Allah di dunia bagi
sesama kita yang membutuhkan. “Tak hanya
yang sakit, tetapi juga membutuhkan penghiburan. Mau berdoa bagi sesama yang
membutuhkan jamahan kasih Allah pada jiwa dan kehidupan mereka,” harapnya.
Dalam misa ini juga diadakan pemberian Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Setelah
menerima komuni, bagi umat yang membutuhkan, dapat menerima sakramen tersebut.
Para suster yang memakai kursi roda pun tampak diantar ke depan untuk menerima
sakramen tersebut. Rama pun
mendatangi suster sepuh yang sudah
tidak mampu berjalan jauh di sisi belakang.
Usai misa, seluruh umat disambut dengan hidangan bubur ayam dan
teh hangat di halaman samping gereja. Perpaduan yang menyenangkan untuk menutup
peringatan Hari Orang Sakit Sedunia tersebut.
Siang harinya, pukul 09.30, Rama Melkyor SJ melanjutkan misinya hari itu untuk memberi sakramen
pengurapan orang sakit ke rumah umat di lingkungan sekitar gereja. Selain itu,
Rama Melky, juga mengunjungi seorang pasien di RSUP Kariadi Semarang
didampingi keluarga pasien. Ada tujuh orang yang dikunjungi Rama Melky
bersama tim dokter dari Yayasan Sosial Soegijapranata dan tim PSE Paroki Bongsari.
Tampak rona haru dan bahagia saat
kunjungan dilaksanakan. Masing-masing
keluarga membawa harapan besar agar mendapat jamahan kasih Bapa melalui
sakramen pengurapan orang sakit yang mereka terima. Semoga di tahun depan,
makin banyak umat yang berpartisipasi dalam peringatan Hari Orang Sakit Sedunia
ini, agar lebih banyak karya kasih Bapa yang terjadi baik dalam kehidupan
rohani maupun jasmani. # Didik SJ
Tidak ada komentar