Sinopsis Majalah SALAM DAMAI Edisi 107 Vol 10 (SEPTEMBER 2018)
Tema: Merengkuh Korban Ketidakadilan
Menyuguhkan beragam rubrik
informatif dan menarik, antara lain:
Fokus
Merengkuh Korban
Ketidakadilan
Gereja Katolik ada, hidup dan
berada di tengah dunia. Maka seluruh gerak kehidupan di masyakarat dan dunia
tak pernah lepas pula dari keterlibatan Gereja. Baik buruknya dunia ini juga
tanggung jawab Gereja (Gaudium et Spes #7).
Namun, berhadapan dengan persoalan tertentu, tak jarang Gereja -dalam hal ini
para imam- tak mampu memikirkannya sendiri. Persoalan itu misalnya berkaitan
dengan intoleransi, ketidakadilan, advokasi kepada orang yang mengalami
ketidakadilan, kerusakan alam, dan banyak lagi.
Kasus di Temanggung, soal perusakan gereja oleh ormas tertentu
(beberapa tahun lalu) misalnya. Hal lain, seperti peristiwa ‘sensitif’ Kraton
Yogyakarta. Gereja Katolik (secara institusional) dinilai berada di balik
munculnya Sabda Raja yang dianggap oleh sebagian orang kontroversial. Bahkan
yang masih belum lekang di benak kita adalah kasus pembangunan Taman Doa ‘Wahyu
Ibuku Gririwening’ yang sempat didemo kelompok garis keras.
Lalu bagaimana sikap Gereja dalam berpihak terhadap kasus-kasus yang
membelit umat seperti itu?
Liputan Khusus
Peringatan
Seribu Hari Mgr Puja
Tak terasa
seribu hari sudah Mgr Johannes Pujasumarta meninggalkan kita; sepertinya baru
kemarin. Demikian diungkapkan Bapa Uskup Mgr Robertus Rubiyatmoko dalam
perayaan Ekaristi Seribu Hari Wafat Mgr Puja, di Gereja Katedral, Senin (6/8).
Ekaristi konselebrasi ini hadiri pula oleh 8 imam, tampak diantaranya
Vikep Semarang Rama Antonius Budi Wihandono Pr dan Kepala Katedral Rama Herman
Yoseph Singgih Sutoro Pr.
Di hadapan seribuan umat yang hadir di Gereja
Katedral, Mgr Rubiyatmoko menegaskan bahwa Mgr Pujasumarta adalah sosok
pribadi rendah hati, tulus, bersahaja,
sederhana, penyayang umat. “Ketika kondisi fisiknya sudah tak memungkinkan, Mgr
Puja nekad hadir di Seminari Tinggi Kentungan untuk menahbiskan calon imam
praja KAS. Inilah bukti cintanya yang besar,” ucap Mgr Rubi.
Konsultasi Keluarga

Konsultasi Anak
Anakku Takut Melihat Salib
Saya memiliki satu anak
berusia 2,5 tahun, Angela. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya usai hari Jumat
Agung, suami saya bercerita kepada Angel tentang Yesus yang disalib dengan
bahasa anak-anak. Awalnya anak saya antusias, namun ketika anak bertanya
tentang duri di kepala dan dijawab bahwa itu adalah ‘duri yang menancap di
kepala Yesus dan mengeluarkan darah’, Angel saya mulai takut dan tidak mau
mendengarkan lagi cerita tersebut. Sejak saat itu bila ke gereja Angel tidak
mau masuk ke dalam gereja karena takut melihat salib di altar. Rupanya dia
teringat akan cerita ayahnya. Jadi bila ke gereja, kami selalu di teras gereja.
Ayahnya sudah mengakui kesalahannya kepada saya. Tapi persoalannya, bagaimana
supaya Angel dapat sembuh dari ‘trauma’ tersebut dan bagaimana solusinya?
Terima kasih. Berkah Dalem.
Remaja
Tarcisius Cup XIV
Gereja
Marganingsih Kalasan, Yogyakarta, mendadak dipenuhi 1.500 misdinar dan
pendampingnya. Peristiwa yang berlangsung pada Minggu, 5 Agustus 2018 ini
adalah ajang kompetisi antar misdinar se Kevikepan DIY. Tarcisius Cup XIV,
demikian namanya.
Ribuan
anak itu berasal dari 33 paroki, 2 paroki administratif, 1 stasi, dan 2 Pusat
Pastoral Wilayah (PPW) se Kevikepan DIY. Tema Tarcisius Cup XIV ini adalah
‘Berkembang dalam Iman dan Persaudaraan Menuju Gereja yang Inklusif, Inovatif,
dan Transformatif’ dengan tagline kegiatan ‘Sawang,
Sanja, Srawung’.
Komunio
Kogregasi OMI
Kemiskinan, kata Bunda Theresa dari Kalkutta, bukan
hanya miskin secara ekonomi. Ada bentuk kemiskinan lain yang melanda manusia
modern zaman ini. Mereka ‘miskin’ kasih sayang, lantaran merasa ditolak
sesamanya. Kepada merekalah, Kongregasi
Misionaris Oblat Maria Imakulata (OMI) hadir mewartakan kabar gembira bagi
mereka yang miskin dan terlantar, yang luput dari perhatian Gereja dan
pemerintah.

Tidak ada komentar