Sinopsis Majalah SALAM DAMAI Edisi 103 Vol 10 (MEI 2018)
Tema: Gereja Merengkuh Kaum Buruh
Menyuguhkan
beragam rubrik informatif dan menarik, antara lain:
Fokus
Gereja Sahabat
Kaum Buruh
Masalah buruh, atau dalam
lingkup luas menyangkut ketenagakerjaan, merupakan salah satu
sumber keprihatinan Gereja. Bahkan, soal itu menjadi tema utama ensiklik Rerum Novarum dan beberapa ensiklik lain
yang diterbitkan oleh Paus selanjutnya seperti, Gaudium et Spes, Laborem Excercens, Solicitudo Rei Socialis, dan lainnya. Artinya, sejak
awal mula keterlibatan sosial Gereja, masalah ini telah digeluti oleh Gereja
terutama yang menyangkut urusan kesejahteraan kaum pekerja dan upah yang adil.
Keterlibatan Gereja dalam masalah-masalah sosial ini pertama-tama karena Gereja peduli dengan kehidupan mereka yang lemah, maka tujuan keterlibatan ini adalah demi kesejahteraan bersama (bonum commune). Kesejahteraan bersama adalah suatu kondisi kehidupan sosial yang memungkinkan semua kelompok sosial manapun masing-masing anggotanya mencapai kesempurnaannya sendiri secara lebih penuh dan lebih mudah.
Keterlibatan Gereja dalam masalah-masalah sosial ini pertama-tama karena Gereja peduli dengan kehidupan mereka yang lemah, maka tujuan keterlibatan ini adalah demi kesejahteraan bersama (bonum commune). Kesejahteraan bersama adalah suatu kondisi kehidupan sosial yang memungkinkan semua kelompok sosial manapun masing-masing anggotanya mencapai kesempurnaannya sendiri secara lebih penuh dan lebih mudah.
Liputan Khusus
Satu Tahun Tahbisan Uskup
Peristiwa penunjukan kepada saya oleh Bapa Paus, itu sesuatu
yang mengejutkan dan menimbulkan pertanyaan ‘koq isa?’ (koq bisa?) atau koq saya? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang selalu
muncul. Bahkan ketika sudah menjadi uskup pun, keheranan itu berulang kali
muncul, saat saya sedang sendiri dan merenung. Kadang saya percaya dan tidak
percaya bertanya, ‘koq Gusti isa milih
aku, alasane apa’ (mengapa Tuhan memilih saya, alasannya apa). Ini
pertanyaan yang sampai saat ini menimbulkan misteri.
Konsultasi Iman
Beberapa waktu lalu saya untuk
pertama kalinya mengikuti persekutuan doa karismatik katolik. Di tengah-tengah
doa penyembahan, beberapa orang mengucapkan kata-kata ‘yang tak ada artinya’
yang tak bisa dimengerti. Lalu kemudian saya baru tahu bahwa itu bahasa roh.
Pertanyaan saya, apakah bahasa roh dalam persekutuan doa ini sama dengan bahasa
roh dalam peristiwa Pentakosta dalam Kisah Para Rasul bab 2 ayat 1-13? Dalam
peristiwa Pentakosta itu disebutkan bahwa “Penuhlah
mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata
dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada
mereka untuk mengatakannya.” Mohon dijelaskan pandangan Gereja Katolik tentang
bahasa roh? Terima kasih atas penjelasannya.
Konsultasi Anak
Anakku Kleptiomania?
Ibu Elizabeth yang
terkasih, saya memiliki seorang putri 7 tahun. Ia duduk di bangku kelas 2 SD.
Beberapa bulan terakhir ini saya mengamati bahwa anak saya -sebut saja Putri-
memiliki beberapa alat tulis yang bukan miliknya. Ketika saya tanya dengan malu
ia mengatakan bahwa itu milik teman-teman yang diambilnya. Tiga minggu yang
lalu bersama Putri saya berkunjung ke tantenya. Sepulangnya, saya menemukan
gelang baru di kamarnya. Ketika saya tanya, ia berkata itu milik Sasa anak
Tantenya. Saya sudah menasihatinya bahwa mengambil barang milik orang lain itu
tidak baik. Dan saya menyuruhnya untuk mengembalikannya. Namun seminggu yang
lalu, saya mendapati di dalam tasnya ada gambar Mermaid (Putri Duyung). Dan
saya tanya lagi, itu milik temannya yang ia ambil. Saya sedih dan heran, saya
dan papanya tak punya kebiasaan buruk seperti itu. Mengapa koq Putri bisa
begitu? Apakah ini yang disebut Kleptomania? Mohon nasihat dari Ibu Elizabeth.
Liputan Khusus
Sertipel Sekretaris KAS
Tongkat estafet tugas pelayanan sebagai Sekretaris Keuskupan Agung
Semarang akhirnya berada di tangan Rama Andreas Tri Adi Kurniawan MSF. Serah
terima pelayanan (sertipel) diadakan di Kantor Pelayanan Pastoral Keuskupan
Agung Semarang (KPP KAS), Jumat (6/4).
Pernik
Karnaval Paskah 2018
Beragam warna-warni
kostum ditampilkan oleh peserta karnaval, sesuai tema karnaval ‘Dengan
Kebangkitan-Nya Kita Srawung Dalam Keberagaman’.
Hal ini pula yang
ditegaskan oleh Bapa Uskup Mgr Robertus Rubiyatmoko dalam homili. “Perbedaan
itu indah. Yang terpenting bagaimana kita satukan keberagaman menjadi sebuah
harmoni. Dan srawung menjadi cara kita memelihara keberagaman itu. Momen
kebangkitan Kristus kira menjadi momen tepat untuk srawung dalam keberagaman,”
pesan Monsinyur.
SALAM DAMAI majalah umat Keuskupan Agung Semarang….
Dapatkan majalah umat Keuskupan Agung Semarang di:
Kevikepan Yogyakata (Dody - 081215498457);
Surakarta (Magdhalena Lilis - 085725391700);
Kedu (Eko - 081325471453);
Semarang (Lily - 081390887950).
Dan Agen-agen Salam Damai lainnya….
Juga di Toko Devosional Keuskupan, Toko Buku
‘Shekinah’ Semarang, Showroom Penerbit Kanisius Yogyakarta, dan toko rohani
& sekretariat paroki.
Tidak ada komentar