Bolehkah Turut Menyebarkan SMS Doa Berantai?
Rama AG Luhur Prihadi terkasih, beberapa kali saya memperoleh SMS
atau WA ajakan untuk doa berantai, berdoa ini atau berdoa itu. Di akhir ajakan
itu selalu ada kalimat ajakan untuk menyebarkan SMS atau WA tersebut, yang
kadang disertai ‘ancaman’ jika tidak menyebarkan akan mendapat musibah, dsb.
Atau sebaliknya disertai ‘tawaran’ jika menyebarkan SMS atau WA tersebut akan
memperoleh berkat berlimpah dari Tuhan.
Awalnya, saya terpikat dengan ajakan tersebut dan turut
menyebarkan doa berantai tersebut, eh siapa tahu dapat berkat melimpah. Namun
beberapa teman saya selalu menyebarkan kembali doa berantai tersebut karena
merasa takut dengan ‘ancaman’ jika tidak menyebarkannya akan mendapat musibah.
Pertanyaan saya,
benarkah ajakan dalam doa berantai tersebut? Bagaimana pandangan Gereja dengan
doa berantai? Apakah doa berantai ini dosa? Apakah doa rosario berantai di
Lingkungan setiap Mei dan Oktober itu dibenarkan? Mohon pencerahan Rama.
Paulus – Ambarawa
Sdr
Paulus dan para pembaca Salam Damai
yang terkasih. Dalam Gereja Katolik, doa
merupakan ungkapan iman-harapan-kasih akan Allah dengan perantaraan Kristus,
yang menandakan adanya relasi personal dan eklesial antara manusia/Gereja
dengan Allah. Itu berarti doa yang benar dan ajakan untuk berdoa semestinya bebas
dari ancaman yang menimbulkan ketakutan,
sekaligus bukan tindakan yg dilandasi pamrih. Sebab, sekalipun kita memohon berkat, permohonan itu dasarnya adalah penyerahan
diri pada kehendak Allah.
Prinsip
dasar doa ada pada hakikat iman, yakni sebagai tanggapan atas perwahyuan atau
pernyataan kasih Allah yabg begitu besar. Gereja mengajarkan: kita beriman
karena ada pewahyuan dan sebagai tanggapan atas wahyu Allah. Demikian halnya doa sebagai ungkapan iman, juga merupakan tanggapan atas kasih Allah yg
isinya iman-harapan-kasih kita kepada Allah.
Gereja tidak mempercayai
Surat Berantai, SMS Berantai, Email Berantai dll. Hal semacam ini memberikan
gambaran yang sangat salah tentang Tuhan. Doa berantai melalui
sarana seperti surat, SMS, email, dll, bukanlah doa. Doa berantai tentu bukan
dosa. Tetapi membuat ancaman dan mengajarkan pemahaman atau pemaknaan doa yang
tidak tepat itu tidak dibenarkan. Doa adalah ungkapan kasih, bukan keterpaksaan karena diancam. Sedangkan Doa Rosario berantai bisa dilakukan, asal juga jangan disertai ancaman yang
menimbulkan ketakutan.
Tidak ada apapun yang dapat
kita lakukan untuk menerima kebaikan Tuhan. Yesus pernah berkata,
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu..." (Mat 7: 7). Jadi tak ada
syarat untuk meminta sesuatu dari Tuhan.
Tidak ada yang salah dalam
berdoa novena, tetapi sangat buruk ketika kita mengatakan bahwa pada
hari ke-4 atau ke-5 ini akan terjadi mukjizat ini atau mukjizat itu.
Allah adalah kasih (1Yoh
4:8). Dia hanya mengasihi kita. Maka kita tidak bisa memelintir tangan-Nya
dengan doa berantai. Dan yang lebih buruk lagi beberapa orang berpikir, jika
mereka melanggarnya sesuatu yang buruk akan terjadi. Ini adalah sebuah
ketakutan. Dan rasa takut bukan ciri orang beriman. Tidak ada rasa takut pada mereka
yang berada dalam kasih Tuhan. Bahkan sebenarnya kasih yang sempurna (dari
Allah) mengusir semua ketakutan (1Yoh 4:18).
Semoga kita semakin tekun berdoa secara personal
dan eklesial dalam masa prapaskah ini. Berkah Dalem. #
Tks atas penjelasannya, kasih Tuhan Yesus menyertai kita. Amin
BalasHapus